Rabu, 29 September 2010

Sistem Saraf

Sistem saraf berperan dalam kemampuan menanggapi rangsangan (irritabilita) sehingaa pada menyesuaikan diri  dan menanggapi perubahan yang terjadi pada lingkungan.
Fungsi sistem saraf a.l :
1.       Mengatur organ tubuh sehingga berjalan serasi
2.       Menerima ransangan
3.       Mengendalikan dan menanggapi rangsangan
Sistem saraf tersusun atas berjuta-juta sel saraf yang disebut neuron. Perhatikan gambar neuron :
 Setiap neuron terdiri atas 3 bagian utama yaitu Badan Sel, Dendrit dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut-serabut perpanjangan penjuluran sitoplasma. Umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut-serabut kelanjutan sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit dinamakan sinapsis.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron konektor
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.