Dalam waktu kurang lebih satu bulan ini nama Tomcat mencuat di masyarakat Indonesia, menyamai berita tentang kenaikan BBM maupun skandal korupsi Wisma Atlet baik di media cetak, elektronik maupun diunia maya. Bahkan diberitakan dalam salah satu stasiun televisi swasta bahwa racun Tomcat sepuluh kali lipat berbahayanya dibandingkan dengan bisa ular. Apa sih sebenarnya Tomcat itu? Bagaimana mencegah, mengatasi dan mengobati gigitan Tomcat?
Mengenal Tomcat
Tomcat bukanlah nama orang atau nama kucing, tetapi serangga yang bernama latin Paederus fuscipes. Serangga tomcat mengambil nama dari sebuah pesawat tempur F-14. Ya, karena bentuk depan Tomcat mirip pesawat tersebut. "Disebut tomcat karena bentuk badannya mirip pesawat tempur tomcat (F-14)," Ujar Prof. Tjandra Yoga Ketua Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, saat menghadiri seminar, Senin (26/2). Tomcat tambahnya, ditemukan memiliki 622 spesies berbeda yang tersebar di seluruh dunia.
Ada yang mengenal sebagai kumbang rove. Dibeberapa daerah tomcat dikenal sebagai “Tlesep” yang dikalangan petani sudah tidak asing lagi. Tlesep merupakan serangga predator hama sayuran. Tlesep menyerang hama sayuran yang biasa disebut janggel, sebangsa siput pemakan akar sayuran. Tlesep juga memangsa ulat akar sayuran. Karena itulah, maka para petani enggan mengusik sarang Tlesep. Kalau terusik nanti bisa menyengat kulit malah repot.
Sarang Tlesep, lanjut dia, biasanya ada di pematang atau batas ladang. Gerakan Tlesep dengan lincah berjalan di sela- sela bongkahan tanah maupun tanaman sayuran. Para petani sudah biasa dengan jenis serangga yang sebenarnya menjadi sahabat para petani.
Habitat tomcat di daerah yang banyak terdapat sawah, daerah yang lembab, rerumputan, pepohonan, semak-semak dan tambak. Disawah serangga itu memangsa hama wereng cokelat. Tomcat menyukai cahaya terang, seperti yang terdapat di rumah-rumah warga.
Tomcat tidak mengigit atau menyengat, bahaya tomcat terletak pada racun paederin yang terletak pada cairan tubuhnya. Bila terkena kulit manusia, akan menimbulkan efek seperti mengalami luka bakar, gatal, perih, dan selanjutnya melepuh. Jika memang Anda terkena cairan ini, pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengatakan, “Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun.” Lantas langsung dikasih minyak tawon atau salep. Jika masih terasa segera berobat ke Puskesmas,".
Hanya tomcat jenis betina saja yang berbahaya karena menghasilkan racun, sedangkan tomcat jantan tidak memiliki racun yang membahayakan.
tomcat akan mengeluarkan racun dari tubuhnya jika merasa terancam atau disentuh, racun tomcat itu tidak terlalu berbahaya bagi manusia.
Kalau menjumpai tomcat jangan dipegang, tidak ditepuk. Cukup mengusir dengan meniupnya atau disentil. Sebab, tomcat bukanlah serangga menakutkan yang aktif menyerang manusia. Tomcat masih dibutuhkan petani untuk memangsa hama padi atau organisme pengganggu tanaman lainnya.
Masuknya serangga tomcat ke pemukiman warga itu karena berkurangnya tanaman sebagai tempat hidupnya. Pemukiman warga dianggap menjadi tempat hidup yang baru.
Biasanya, warga mengobati secara tradisional dengan cara diolesi cairan lidah buaya. Bila tidak sembuh, barulah mereka berobat ke Puskesmas atau bidan desa setempat. Biasanya setelah diolesi cairan lidah buaya dalam waktu dua hari bisa sembuh.”
Ciri-ciri kulit yang terkena gigitan Tomcat :
1. Timbul warna kemerah-merahan pada kulit
2. Kulit akan terasa gatal
3. Terjadi iritasi atau peradangan pada kulit
4. Kulit akan tampak melepuh akibat adanya iritasi
5. Apabila parah, maka akan timbul nanah pada kulit
Tips Mencegah Serangan Serangga Tomcat :
1. Jika ada menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman.
2. Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka.
3. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk.
4. Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah anda sedang banyak masalah ini.
5. Bila serangga banyak sekali, maka dapat juga lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.
6. Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kumbang ini terkena kulit kita.
7. Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup ataumengunakan kertas untuk mengambil kumbang dengan hati-hati.
8. Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui, segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya.
9. Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini.
Pengusirannya pun bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Ternyata, hanya dengan campuran laos atau jahe, tomcat pun kabur. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tuban, Saiful, caranya yakni jahe dihancurkan lalu dicampur dengan air. Setelah dicampur, rempah jahe itu langsung dibuang. Lantas, hanya airnya saja yang dipakai. "Untuk laos juga seperti itu," kata dia kepada VIVAnews, Sabtu 24 Maret 2012.
Setelah air laos dan jahe dicampur, dia melanjutkan, kemudian ditambahkan dedaunan jenis daun kembo. Pasca dicampur semuanya, langsung disimpan selama dua hari. "Kalau sudah dua hari, air itu langsung disemprotkan kepada tomcat
Sumber :
(http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/12/04/01/m1t46b-mencegat-tomcat)
(http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/04/01/114093/Tomcat-Betina-Beracun)
(http://nasional.vivanews.com/news/read/298907-tips-usir-hama-tomcat)
Terimakasih infonya..Ijin share ya. :)
BalasHapus